Pillow Bearing di Jawa Timur - NSK
- s.d. 66%Mulai
Rp57.000
Rp57.000
Estimasi Biaya Pengiriman
Rp8.200 /kg
Promo GRATIS ONGKIR* ke Jabodetabek, Banten, Jabar, & Jatim dengan minimum pembelian Rp200.000. Lihat selengkapnya
Pillow bearing umumnya tersedia dalam beberapa tipe seperti pillow block bearing, flange bearing, take-up unit bearing, dan hanger bearing. Setiap jenis memiliki karakteristik spesifik tergantung pada aplikasi dan kondisi operasionalnya. Misalnya, pillow block bearing cocok untuk pemasangan pada permukaan datar, sedangkan flange bearing ideal untuk instalasi dengan penopang samping. Dengan memahami kebutuhan teknis, seperti beban, kecepatan, dan lingkungan operasi, pemilihan jenis bearing dapat lebih optimal.
Dalam kondisi lingkungan yang banyak mengandung bahan kimia yang bersifat korosif, disarankan untuk menggunakan material stainless steel. Material ini memiliki ketahanan terhadap korosi yang lebih baik dibandingkan material lain seperti cast iron. Housing bearing juga dapat dilapisi dengan lapisan pelindung khusus untuk mencegah kerusakan akibat bahan kimia. Penggunaan bearing dengan segel tambahan juga membantu dalam menjaga integritas bearing dari kontaminasi bahan kimia.
Umur pakai pillow bearing sangat bergantung pada kondisi operasionalnya. Faktor seperti beban, kecepatan, suhu, dan perawatan sangat memengaruhi usia bearing. Dalam kondisi ideal dengan beban dan kecepatan moderat serta perawatan rutin, umur pakai pillow bearing dapat mencapai beberapa tahun. Penggunaan pelumas yang tepat juga berperan penting dalam memperpanjang umur bearing dan menjaga performa optimalnya.
Beberapa spesifikasi teknis yang perlu diperhatikan meliputi kapasitas beban dinamis dan statis, ukuran poros, jenis rolling element (ball atau roller), serta jenis segel yang digunakan. Pastikan pillow bearing yang dipilih sesuai dengan ukuran poros mesin agar pas dan tidak terjadi kelonggaran. Kapasitas beban juga harus disesuaikan dengan kondisi aplikasi untuk menghindari kegagalan dini.
Nama Produk | Spesifikasi | Harga (IDR) |
ASB Pillow Block Bearing UCP 205-16 1pc | - AS Diameter (inch): 1 | 35,000 |
TR CY Flange Bearing UCFC 215-48 3 inch 1pc | - Length: 200 mm - Height: - Bolt Size: M16 - Shaft diameter: 3 inch |
579,000 |
NTN Steel Plate Pillow Unit ASPP204-012 1unit | - Shape: Pillow unit | 289,000 |
SKF Square Flanged Ball Bearing Unit UCF 206 1pc | - Number of Bolt Holes for Fasteners: 4 - Limiting Speed (r/min): 5000 - Lubricant: Grease - Bore Type: Cylindrical |
259,000 |
TR Four Bolt Flanges UCF205-16 1inch 1pc | - Shaft diameter: 1inch - Length: 95mm - Bolt Size: M10 |
69,000 |
TR Pillow Block Bearing UCP206 30mm 1pc | - Bolt Size: M12 - Overall Length: 160mm - Shaft diameter: 30mm |
98,000 |
JTC Pillow Block Bearing JTC-UCP 205 25mm 1pc | - Bearing Number: UCP205 - Bolt Size: M10 - Diameter: 25mm |
43,000 |
FYH UCT Take-Up Type (Cylindrical Hole) UCT314 1pc | - Dimension L (mm): 252 - Dimension N (mm): 46 - Dimension H2 (mm): 130 - Bearing Number: UC314 |
2,099,000 |
SKF Pillow Block Ball Bearing SY 2. TF with Extended Inner Ring and Set Screw Locking, Cast Iron, ISO Standards 1pc | - Coating: Without - Relubrication Hole: With - Width of Inner Ring B (mm): 55.6 - Sealing, Bearing: Seal and flinger on both sides |
729,000 |
Pillow bearing adalah salah satu komponen mekanis yang berfungsi untuk menopang poros berputar dan memungkinkan gerakan rotasi yang halus dan minim gesekan. Komponen ini sering digunakan dalam mesin industri, alat berat, dan conveyor system.
Pillow bearing umumnya berbentuk seperti blok dengan dudukan yang datar dan memiliki lubang di tengah untuk menempatkan poros. Housing bearing terbuat dari bahan yang kuat, seperti cast iron atau stainless steel. Lubang tempat poros dipasang biasanya dikelilingi oleh ball bearing atau roller bearing yang berfungsi mengurangi gesekan saat poros berputar.
1. Pillow Block Bearing:
Pillow block bearing adalah jenis paling umum dan mudah dikenali dari bentuknya yang menyerupai bantal. Jenis ini memiliki dudukan datar yang dapat disesuaikan untuk dipasang pada permukaan datar. Pillow block bearing ini biasanya digunakan dalam kondisi beban yang tidak terlalu berat dan kecepatan rotasi yang sedang.
2. Flange Bearing:
Flange bearing memiliki flange atau pelat yang melekat pada satu sisi bearing. Jenis ini cocok untuk kondisi di mana perlu menstabilkan bearing dari sisi samping. Flange bearing biasanya tersedia dalam dua tipe utama, yaitu; square flange dan round flange. Square flange lebih mudah dipasang dan memberikan stabilitas lebih tinggi dibanding round flange.
3. Take-Up Unit Bearing:
Bearing ini dirancang untuk digunakan pada sistem di mana diperlukan penyesuaian otomatis terhadap perubahan posisi poros karena perubahan suhu atau getaran. Take-up unit bearing sering ditemukan pada conveyor belt atau sistem pengangkutan lain yang memerlukan penyesuaian secara konstan untuk menjaga kelurusan poros.
4. Hanger Bearing:
Jenis bearing ini digunakan untuk mendukung poros yang panjang dan berfungsi sebagai penopang di tengah. Jenis ini biasanya digunakan pada sistem conveyor dengan panjang yang signifikan. Hanger bearing biasanya dipasang di antara dua bagian conveyor untuk memberikan stabilitas dan mencegah terjadinya lenturan poros.
1. Beban (Load):
Tentukan seberapa besar beban yang akan ditanggung oleh pillow bearing. Untuk beban ringan hingga sedang, pillow block bearing standar bisa digunakan. Namun, untuk beban berat atau beban kejut, disarankan memilih pillow bearing dengan kapasitas beban tinggi seperti roller bearing.
2. Kecepatan Operasi:
Kecepatan rotasi poros sangat memengaruhi jenis pillow bearing yang dipilih. Bearing dengan rolling elements seperti ball bearing umumnya lebih cocok untuk kecepatan tinggi, sementara bearing dengan roller lebih baik untuk beban berat pada kecepatan rendah hingga sedang.
3. Lingkungan Operasi:
Lingkungan kerja juga menjadi pertimbangan penting. Apakah bearing akan terkena debu, kelembapan, atau zat kimia yang bersifat korosif? Jika iya, maka pilihlah material bearing yang tahan terhadap korosi seperti stainless steel atau yang dilengkapi dengan segel khusus untuk mencegah kontaminasi dari partikel asing.
4. Suhu Operasi:
Penting untuk mempertimbangkan suhu lingkungan di mana bearing akan dioperasikan. Jika suhu operasinya cukup tinggi atau rendah, pilihlah pillow bearing yang dapat bekerja dengan baik pada rentang suhu yang besar, dan pastikan pelumas yang digunakan juga sesuai dengan kondisi tersebut untuk mencegah penurunan performa.
Pillow bearing sering dibandingkan dengan jenis bearing lain seperti plain bearing dan spherical bearing. Berikut adalah perbandingan berdasarkan beberapa aspek:
Plain Bearing vs. Pillow Bearing:
Plain bearing (bushing) biasanya digunakan untuk penggunaan dengan beban yang sangat tinggi dan kecepatan rotasi yang lebih rendah. Plain bearing cenderung memerlukan lebih banyak pelumas dan perawatan berkala untuk menjaga performanya. Di sisi lain, pillow bearing umumnya lebih mudah dipasang.
Spherical Bearing vs. Pillow Bearing:
Spherical bearing memiliki keunggulan dalam menyesuaikan sudut atau poros yang tidak sejajar. Namun, pillow bearing lebih umum digunakan karena kemudahan pemasangan dan kemampuannya menangani beban dan kecepatan yang bervariasi.
Loading chat box
please wait...
Anda bisa chat secara langsung dengan
Customer Support kami untuk bertanya
Stok produk,
Pesanan,
Pembayaran,
Pengiriman,
Faktur Pajak,
Pengembalian Barang & Garansi atau kunjungi
Pusat Bantuan Kami